Selasa, 13 Januari 2009

PETA KECAMATAN KUBU

Legenda

Kec. Abang Kec. Bebandem Kec. Karangasem
Kec. Kubu Kec. Manggis Kec. Rendang
Kec. Selat Kec. Sidemen
Laut/Danau Batas Kabupaten Batas Desa

Berita Karangasem Online: IKUTI PEWISIK WARGA DAYA KUBU TEMUKAN MATA AIR

Berita Karangasem Online: IKUTI PEWISIK WARGA DAYA KUBU TEMUKAN MATA AIR

Senin, 12 Januari 2009

GAMELAN GONG CILIK

Sebagai salah satu upaya pelestarian kesenian tradisional Indonesia dan memasyarakatkan kesenian Bali di kalangan orang-orang Belgia dan Luksemburg, Warga hindu Indonesia juga berpartisipasi dalam kegiatan budaya. Kegiatan budaya tersebut berupa malam kesenian Indonesia, workshop dan lain-lain.

Sejak dihibahkannya seperangkat gamelan Gong Kebyar oleh Pemda Bali pada tahun 1996 kepada KBRI Brussel, turut mendukung kegiatan kesenian budaya tradisional Indonesia di Belgia dan Luksemburg. Hal ini terlihat dari besarnya minat warga Indonesia maupun warga setempat dalam menyaksikan setiap pertunjukan gamelan.

KEMBAR BEDA BERINISIAL A DAN B

Banyak lahir kembar di karangsem kubu desa ban bnjar panek
Istilah kembar terutama menunjuk kepada dua individu yang membagi uterus yang sama dan biasanya, tapi tidak selalu, dilahirkan dalam hari yang sama. Sebuah fetus tunggal di uterus biasanya disebut singleton. Dikarenakan keterbatasan ukuran uterus sang ibu, kelahiran banyak biasanya lebih tidak membawa sampai jangka waktu penuh dibanding dengan kelahiran tunggal (kembar biasanya sekitar 34 sampai 36 minggu). Karena kelahiran prematur biasanya memiliki konsekuensi kesehatan kepada bayi, kelahiran kembar seringkali ditangani dengan prosedur spesial dari kelahiran biasa.



Kembar fraternal (biasanya dikenal sebagai "kembar non-identik") biasanya terjadi ketika dua telur terfertilisasi terimplan di tembok uterus pada saat bersamaan. Kedua telur ini membentuk dua zigot, dan kembar ini juga dikenal sebagai dizigotik.

Kembar dizigotik tidak lebih mirip secara genetik dari saudara biasa dan berkembang dalam amnion yang terpisah, dengan plasenta terpisah. Mereka dapat memiliki jenis kelamin yang berbeda atau sama. Namun, kembar yang berbeda kelamin hampir selalu merupakan kembar fraternal.

Kembar identik terjadi ketika telur tunggal difertilisasi untuk membentuk satu zigot (monozigotik) namun kemudian zigot tersebut berpisah menjadi embrio yang berbeda. Kedua embrio berkembang menjadi fetus yang membagi rahim yang sama. Tergantung dari tahapan zigot terpisah, kembar identik dapat membagi amnion yang sama (dikenal dengan monoamniotik) atau tidak (diamnotik). Kembar identik diamniotik dapat membagi plasenta yang sama (dikenal dengan monochorionic) atau tidak (diochorionic). Seluruh kembar monoamniotic adalah monochorionic.

Jumat, 02 Januari 2009

PRESIDEN RI BERKUNJUNG KE KARANGASEM



GENJEK KARANGASEM KUBU BAN 2009

Genjek karangasem merupakan genjek terfavorite di pulau bali ini dengan beraneka ragam bentuk tari,kidung,dan gamelan ada yang tampa gamelan tari tp di peragakan dalam bentuk langsung,contohnya kita sambil mabuk minum arak arakan klo sudah mabuk biasanya kita memulai dengan genjek....


I love blue dot com adalah media komunikasi bagi anak muda khususnya generasi muda Bali yang berusaha tampil lebih kreatif, inovatif, berwawasan luas… but yang pasti gaul en funky abizz… tanpa melepaskan eksistensinya sebagai generasi muda Bali yang terus berkiprah
menjaga kelestarian dan keajegMemang benar orang luar sering menyebut orang Bali itu kreatif. Jiwa seni
orang Bali sudah dibawa sejak lahir, entah siapa yang mengasahnya di dalam kandungan. Akar pohon bisa menjadi patung yang mampu dijual puluhan juta rupiah. Orang mabuk pun bisa mengeluarkan jenis musik yang enak didengar. Di mana ada orang mabuk bisa menyanyi kecuali di Bali?

Itulah sejarah seni koor (jenis paduan suara) khas Bali yang disebut genjek. Empat atau lebih lelaki Bali bersepakat untuk mabuk. Mereka membeli tuak atau arak (mungkin bir terlalu mahal atau daya mabuknya kurang) lalu berkumpul minum bersama. Acara matuakan ini khas di Bali Timur (Karangasem, Bangli, Klungkung) dan sebagian Bali Utara (Buleleng) meskipun tidak begitu lazim di Kabupaten Jembrana, Tabanan dan Badung.

Dalam acara mabuk massal ini semua orang bisa ngoceh, ngomong apa adanya. Mungkin karena naluri orang Bali sudah begitu dekat dengan dunia seni, ngoceh itu kemudian berirama, sahut-bersautan, dan lama-kelamaan bisa diatur bunyinya. Seni genjek pun lahir, dan pada awalnya memang pendukung seni ini hanya bisa melampiaskan suara dengan sempurna ketika dia mabuk. Jika orang belum mabuk, dia belum berani ikut bernyanyi dengan keras, masih malu-malu, dan teman sebelahnya pasti menyodorkan minuman lebih banyak.

Ada orang kreatif lain, yang tentu saja tidak sedang mabuk, menciptakan syair-syair yang nadanya disesuaikan dengan seni mabuk tadi. Maka dalam perjalanannya seni genjek ini punya syair yang bisa bercerita, meski terbatas pada kehidupan rumah tangga. Namun, musiknya tetap musik mulut dengan pembagian tugas yang jelas: ada yang menyanyi, ada yang menirukan suara kendang, menirukan suara kempul, dan sebagainya. Semua nada dalam gamelan gong Bali dibunyikan dari mulut-mulut pemabuk ini.

Kreativitas pun terus berjalan. Masuk para wanita yang ikut menyanyi, supaya sahut-menyahut dalam lagu menjadi lebih hidup. Tiba-tiba masuk pula alat tabuh angklung bambu (gerantangan) yang biasa mengiringi tari joged. Maka seni genjek mengalami perjalanan yang demikian cepat, dari seni mabuk menjadi seni koor khas Bali dengan irama yang demikian enerjik. Apalagi unsur mabuknya kemudian berangsur dihilangkan, karena mereka kemudian sadar bahwa genjek tidak lagi seni untuk pemuas diri sendiri, seni genjek sudah bisa dijual untuk pemuas orang lain. Seni genjek akhirnya resmi menjadi seni tontonan yang tercatat dalam sejarah seni pertunjukan Bali.

Masuknya industri rekaman membuat kesenian ini menjadi terangkat. Seperti halnya musik rap di Amerika yang berawal dari pemabuk yang ngoceh, genjek segera menjadi sebuah industri yang mendatangkan duit bagi senimannya dan mendatangkan untung bagi produser rekaman. Karena seni ini berawal dari Bali Timur, maka genjek Karangasem mendominasi rekaman kaset. Syair pun berkembang. Tidak lagi hanya kehidupan rumah tangga: suami penjudi, suami selingkuh, dan sebagainya. Namun mulai merambah ke tema sosial, seperti basmi narkoba.

Iringan musik angklung dalam seni genjek kemudian menimbulkan inspirasi, bagaimana kalau paduan suara ini diselingi dengan tarian joged. Ide ini berkembang di Bali Utara dan kemudian merambah ke kabupaten lainnya. Dalam pakem seni genjek, sebuah syair akan diakhiri dengan suara serempak: tu ra rit tu jreng ...sek...sek... atau irama sejenis itu, yang kemudian musik lalu diambil alih sepenuhnya oleh musik angklung. Nah, di situlah penari joged ditampilkan. Ini tabuh joged yang umum sehingga semua penari joged bisa mengapresiasi musik ini. Grup genjek dari mana pun dan penari joged asal mana pun bisa berkaloborasi. Memang, luar biasa perjalanan seni rakyat Bali.

Tetapi, apa setelah itu? Seni yang lahir dengan spontan tanpa suatu penghayatan yang dalam sama dengan mode, ia datang dengan tiba-tiba, mendadak digemari oleh banyak orang, lalu diubah dengan penambahan atau pengurangan, berkembang sesaat, namun umurnya tak bisa lama. Kuping merasa jenuh dengan irama yang nyaris seragam. Coba dengarkan kaset genjek terus-menerus, betapa pun populernya grup itu, lama-lama terasa bahwa iramanya seragam. Entah syairnya tentang putus cinta, penyesalan karena kalah berjudi, kampanye bahaya narkoba, irama tak pernah bergerak jauh dari pakem genjek.
an budaya Bali. sukseme bangtt...............................

Senin, 22 Desember 2008




Sekilas pandang pertemanan yang mengilakan antara antok dan saya sendiri,hidup ini memamng harus di awali dengan senyum ketawa atau istilah balinya namanya KEDEK
bila ini terjadi setiap orang maka di dunia ini tak ada pertengkaran dan semua orang akan menikmati hidupnya dengan tenang,damai dan penuh senyuman ( gila..kale...)
Banyak cara cara kita untuk memulai kita senyum ketawa atau mekedekan/kedek
tergantung yang di ajak berbicara.
  • bagai mana dengan anda apa perlu di adakan program SMILE OFF ALL/kedek...?